Selasa, 05 Mei 2009

LEADER-SHIT [2]: DAN PABRIK ITU SEDANG DIBANGUN....

Ijinkan saya menambahkan ciri pemimpin yang pernah saya sebutkan dalam blog saya yang lalu: penghubung sebuah 'tribes'. Pemimpin sejati tidak hanya menjadi sumber inspirasi dan anti status quo. Pemimpin sejati juga harus (sekali lagi) harus menjadi 'penghubung sebuah tribes'. Tribes berbeda dengan crowd. Tribes [he3, sorry saya harus menyombongkan diri telah membaca 'Tribes'nya Seth Godin] adalah orang2 yang terhubung satu sama lain: terhubung dengan pemimpin dan terhubung dengan ide yang sama. Jadi, kalo saya bekerja di sebuah sekolah maka 'tribe' saya adalah orang tua murid, siswa, guru, dan orang-orang terkait yang memiliki ide yang sama tentang sekolah yang baik/bermutu.

Masalahnya, pemimpin macam apa yang mampu menghubungkan itu?

BUKAN RAJA! Raja suka posisi yang nyaman dan mempertahankan stabilitas (pasti takut perubahan). CEO macam ini biasanya dikelilingi dengan dewan penasehat yang diberi makan dan gaji tinggi. He3, tentu saja mereka berusaha mempertahankan situasi macam ini. Lagi, raja menggunakan kekuasaan agar orang patuh kepadanya.

Monarki mengajarkan kekuasaan, pengaruh dan bagaimana menyelesaikan pekerjaan kita. Hal yang berbeda dengan modern marketing di mana dibutuhkan inovasi dan perubahan terus-menerus. Sumber perubahan? Suara customer tentu. Bukan penjilat. Bukan comfort zone. Marketing adalah tentang berelasi dengan tribe, untuk menemukan ide yang sama. Bukan menyodorkan ide yang kita punya...

BUKAN MANAJER! Manajemen adalah masalah manipulasi SDM untuk menyelesaikan pekerjaan. Karenanya CEO Burger King tau betul bagaimana mengelola proses seperti biasa dengan waktu yang lebih singkat dan biaya yang lebih rendah.

Manajer bicara tentang menciptakan produk biasa, sedangkan pemimpin bicara tentang menciptakan perubahan. Perubahan yang sering ditakuti oleh manajer karena merusak sistem yang ada. Kasihan manajer karena cuma punya karyawan. Sedangkan pemimpin punya pengikut (tribe). Pengikut yang meyakini bahwa apa yang mereka kerjakan lebih berharga daripada menerima gaji atau menunggu dipecat. Pengikut (bisa dibaca juga: Karyawan) bahkan bisa tetap loyal meski tidak gajian! Pengikut (bisa juga dibaca: calon OTM) yang rela membayar lebih mahal dari harga yang tercantum!

Kalau kita terjebak berakting sebagai manajer atau karyawan karena takut apa yang dikatakan bos atau takut mendapat masalah...sesungguhnya kita tidak sedang mengadakan perubahan. Seolah-olah kita sedang membuat tribe namun sesungguhnya sedang sibuk membangun sebuah pabrik...

2 komentar:

  1. Bravo... Emang parah kalo ngaku pemimpin tapi gak punya pengikut... Yang lebih parah lagi kalo dia ngasih training tentang kepemimpinan ke anak buah... Gimana tuh ya sob...? Orang buta menuntun orang buta?

    BalasHapus
  2. gw gak buta Nggar, gw berani bilang maaf "tai dibungkus emaspun Tai", sayang nanti mulai bulan depan aku gak bisa ngomong gitu lagi, tp dari luar sana, aku akan selalu meneriakkan kata kata yang mendukung temen temenku yug ada di sini

    BalasHapus