Kamis, 30 April 2009

HIDDEN GHOST TO SCHOOL

Menjadi marcomm sebuah institusi bisnis pendidikan ternyata tidak segampang yang saya bayangkan. Sangat beda ketika saya menjadi marcomm bisnis fashion. Meski keduanya dituntut kreatifitas yang gila2an, namun untuk institusi pendidikan ada banyak hal yang tidak boleh dilanggar. Satu diantaranya adalah:
JANGAN SEKALI-KALI MENGUNDANG SETAN KE SEKOLAH....


'Ghost' yang saya maksud jelas. Saya tidak lagi mungkin membuat event, brand activity atau media komunikasi dengan mengundang sponsor atau ambassador yang kontra produktif dengan dunia pendidikan. Contoh simple, saya pasti akan dicaci maki banyak orang kalau menggandeng perusahaan rokok, bir atau kondom untuk memasang iklan atau menjadi sponsor acara sekolah. Brand kondom jelas tidak bisa digandeng dengan acara sex education sekalipun meski dengan dalih “Kan ada edukasinya...” Kelihatan konyol kan, saya?

Tapi ada pula 'hidden ghost' yang saya perlu hati2 juga terhadapnya. Perlu 'penerawangan bathin' dengan akal sehat dan hati nurani untuk mendeteksi 'setan' yang satu ini. Kelihatannya sejalan, kelihatannya menguntungkan namun memberi impact yang membahayakan. Ibarat 'kesurupan', orang yang disurupi tidak menyadari kalau kesurupan....

Misal, kalau saya berniat mengadakan “National Playstation Competition”. Bombastis khan? Satu sisi, saya akan mendapatkan banyak sekali massa (data base juga, tentunya) plus sponsor dari Sony. Tidak melanggar etika dan dekat dengan dunia anak. Tapi apa iya semua orang tua berpikir demikian. Apa bukan malah menjadi pedang bermata dua ketika ada orang tua yang dengan sinis berkomentar, “Mo sekolah apa mo maen...!!”

Ngundang artis pun ga boleh sembarang. Kalau untuk opening salon saya bisa mengajak Juvee untuk goyang 'belah duren', apa saya mau digetok kepala sekolah kalau mengundang dia ke pensi sekolah? Kasihan anak2 yang belum cukup umur harus ngeces liat 'susu yang tumpah' :-). Belum kelakuan artis2 yang rada nyentrik seperti tato-an, merokok sembarang tempat, atau berpakaian bak mau renang. Padahal secara hukum itu tidak dilarang dan dari segi publikasi dan kesuksesan acara dan sponsor pasti terjamin.

Ekses macam ini yang saya sebut sebagai 'hidden ghost'. Sekilas terlihat tidak masalah. Sekilas terlihat menguntungkan: acara sukses, publikasi di banyak media, crowd (data base) banyak, sponsor banyak dan tidak melanggar aturan. Namun ketika dua brand ini bersanding, image negatif dari brand yang diundang akan terus menghantui (atau malah meyurupi). Percaya deh. Pengalaman saya main jalangkung masa kecil membuktikan: setan itu lebih mudah diundang, tapi paling susah disuruh pulang. Harus pakai perjanjian “datang diundang, pulang tak diantar' segala. Hiyyyyy tatuttttt.....

Selasa, 14 April 2009

SAYA 'GA MAU JADI BABI NGEPET....

Saya ngga mau jadi babi ngepet...tiap hari pulang malam, jauh dari anak istri.

Babi ngepet mau semua instan: semalam dapat uang banyak semudah membalik tangan.

Saya ngga mau jadi babi ngepet...sruduk sana sruduk sini, malah bikin rusak semua.

Babi ngepet mau semua instan: ga peduli dengan sekitar, yang penting nyaman.


Saya ngga mau jadi babi ngepet...sebentar cakep, sebentar kaya celeng.

Babi ngepet mau semua instan: ga punya hati rela numbalin orang.


Saya ngga mau jadi babi ngepet, karena:

Babi ngepet jauh dari Tuhan

Babi ngepet deket sama neraka

Babi ngepet ga bisa hidup tenang

Saya jadi kasihan sama babi ngepet...



Rabu, 01 April 2009

LEADER SHIT!

Pengalaman bekerja di beberapa perusahaan, memperkaya pengalaman saya akan arti leadership. Ternyata, meski dari berbeda atmosfer (jurnalistik, entertaint dan edukasi), toh saya (mungkin anda juga) akan menemukan tipikal yang sama: good shepherd dan leadershit!. Berdasarkan pengalaman saya, sangat mudah membedakan antara ketua genk domba dan kambing ini:

01. Rebellious. Hampir semua pemimpin yang baik yang saya temui adalah tipikal 'pemberontak'. Orang yang berani bicara jujur dan bukan tipe yang Yes Man ato ABS. Mereka orang2 yang berani merombak sistem, berani bersinggungan dengan orang2 yang 'pro status quo'. Pemikiran mereka benar-benar pintar, 'out of the box' dan tidak sekadar (meminjam istilah seorang teman) pintar menjilat pantat big bos. Hati2, orang2 yang sukses sampai di top level dengan cara 'jilat-menjilat' ini, tak segan mencuri gagasan orang lain atau bahkan berani membawa-bawa nama Tuhan. Sayangnya, banyak big-bos yang memang senang dikibulin mereka daripada harus panas hati/kuping mendengar kebenaran.

02. Inspirasi. Leadership yang baik umumnya mampu memberi inspirasi bagi orang-orang yang ada di sekitarnya. Tolak ukurnya gampang. Liat anak buahnya, apakah banyak yang keluar masuk lantaran bete punya atasan yang cuma mampu neken anak buahnya lewat jabatan yang dia punya. Sebaliknya, kalau timnya terlihat tangguh, artinya sang pemimpin sanggup memberi spirit yang menghidupkan. Kalau bertahan lama, anak buah leadershit cuma akan menjadi kambing yang miskin inovasi, bekerja tanpa motivasi dan ikut-ikutan suka melempar tanggung jawab seperti atasannya.

03. Bridge Over Trouble Water. Ini bukan judul lagu. Tapi pemimpin yang baik akan terlihat sebagai pribadi yang menyenangkan. Bukan ditakuti. Ingat, sekali lagi bukan ditakuti. Pemimpin yang baik mampu menjadi konektor dari tiap-tiap orang sehingga seluruh anak buahnya memiliki hasrat yang sama, tujuan yang sama. Jadi pemimpin yang baik tidak akan menjadi 'mandor pabrik' yang butuh supervisi dengan punish, cctv atau fingerprint lantaran anakbuah mereka rela berjuang, rela fight sampai mati untuk memperjuangkan visi yang sama. Jadi, kalo Anda memimpin dan justru memiliki banyak musuh, mungkin anda harus berkaca. Jangan-jangan anda lebih suka bermain dalam political office. Kalau Anda merasa paling benar di perusahaan Anda, (ini hanya mengutip kata Tuhan), bersiap-siaplah menuai apa yang Anda tabur...

Inspirasi good shepherd jelas: Yesus sendiri. Kepemimpinannya kerap bersinggungan dengan status quo karena menyuarakan kebenaran. Ia menjadi inspirasi bagi muridnya, dan bahkan hingga saat ini lewat ajarannya yang sangat-sangat purple cow (Sorry, Sith Godin mah lewat...) Dan ia mampu membuat kita semua memiliki hasrat dan tujuan yang sama: Kerajaan Allah.

Mungkin kita semua tahu, kunci dari kepemimpinan Yesus. Melayani. Habit ke-8 dari 7 habits adalah to give, to serve. Pemimpin yang baik lebih suka mengungkapkan, “help me to help you”. Bukan pemimpin yang berprinsip “siapa yang saya makan sekarang”. Dasar leadershit!